Rabu, 10 Februari 2016

An Engagement


This is where the story begin..
Anggaplah seperti itu yah, soalnya kalo cerita dari awal perjalanan panjang kisah cinta mami papi nabil mah bisa lamaaaaaaa buanget nget nget, tapi boleh sih next time curhat2 syantik :p

Pada suatu hari yang cerah, tanggal 5 Januari 2014, di Alam Wisata Cimahi, digelar acara lamaran mami papi nabil. Acaranya cukup singkat dan sesuai rules, keluarga besar pihak perempuan berkumpul, lalu keluarga besar pihak laki-laki datang dengan membawa banyak seserahan yang berupa kue-kue dan buah-buahan, acara khitbah, makan2, foto2, bubar jalan. Setengah hari selesai..

Tapi dari setengah hari itu, tersimpan sejuta makna dan tanggung jawab besar buat calon pengantin pria yang sudah sangat berani-beraninya melamar aku yang rempong ini hahaha. Kenapa rempong? Karena, kan biasanya cewe2 udah terlalu mainstream bilang: "aku ga nyari pacar, aku nyari suami" gitu kannn, tapi aku agak beda, waktu itu dengan penuh keseriusan bilang: "aku ga cuma nyari suami, tapi aku nyari seorang ayah yang ga akan pernah ninggalin anaknya" :')
Truly, aku karena benar-benar merasakan betapa beratnya hidup ketika ditinggal ayah, dan aku gamau sampai anak aku kelak harus mengalami hal itu juga T_______T

Dan akhirnya, si pacarku langsung nentuin kapan acara lamaran, nentuin tanggal pernikahan, dan banyak lainnya. He never asked "will you marry me?" he just said "I will marry you!"

What should I do? :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar